Kisah Persephone Rizvi, Mualaf yang Dulu Gemar Berpesta dan Minum Alkohol
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hidayah bisa datang kepada siapa saja, termasuk gadis asal Inggris, Persephone Rizvi yang memutuskan menjadi mualaf setelah mengalami kehidupan yang penuh hura-hura.
Sebelum menjadi muslim , hari-hari Rizvi terutama di akhir pekan dipenuhi dengan pesta dan alkohol.
Pesta-pesta tersebut berlangsung hingga pukul 4-5 pagi. Setelahnya, pesta masih berlanjut di rumah hingga akhirnya Rizvi bangun tidur dalam keadaan mabuk.
“Saya ingat pernah berkelahi dengan banyak gadis dan mereka menjentikkan rokok ke arah saya. Semua itu akhirnya terasa melelahkan. Saya harus mengubahnya,” ucap Rizvi dilansir BBC, Minggu (28/11/2021).
Saat berjuang mencari tahu tujuan hidup dan menjadi lebih baik demi diri sendiri, Rizvi akhirnya menemukan Islam.
Perkenalannya dengan Islam dimulai saat bekerja di layanan call centre selama musim panas, tepat sebelum mulai kuliah. Salah satu rekan kerjanya yang bernama Haleemah adalah seorang muslim.
“Saya berpuasa di bulan Ramadan bersama Haleemah. Itulah kali pertama saya mengenal Islam,” ujar Rizvi.
Pada hari pertama berpuasa, dirinya masih berpesta dan minum alkohol, tetapi perilaku perlahan mulai berubah. Bulan puasa yang penuh pantangan itu ternyata mampu meredakan ego Rizvi dan membuat dirinya bersyukur.
Baca Juga: Cerita Bella Saphira Memilih Menjadi Mualaf: Ditentang Keluarga, Biarlah Jadi Urusan Saya dengan Sang Khalik
Sebelum menjadi muslim , hari-hari Rizvi terutama di akhir pekan dipenuhi dengan pesta dan alkohol.
Pesta-pesta tersebut berlangsung hingga pukul 4-5 pagi. Setelahnya, pesta masih berlanjut di rumah hingga akhirnya Rizvi bangun tidur dalam keadaan mabuk.
“Saya ingat pernah berkelahi dengan banyak gadis dan mereka menjentikkan rokok ke arah saya. Semua itu akhirnya terasa melelahkan. Saya harus mengubahnya,” ucap Rizvi dilansir BBC, Minggu (28/11/2021).
Saat berjuang mencari tahu tujuan hidup dan menjadi lebih baik demi diri sendiri, Rizvi akhirnya menemukan Islam.
Perkenalannya dengan Islam dimulai saat bekerja di layanan call centre selama musim panas, tepat sebelum mulai kuliah. Salah satu rekan kerjanya yang bernama Haleemah adalah seorang muslim.
“Saya berpuasa di bulan Ramadan bersama Haleemah. Itulah kali pertama saya mengenal Islam,” ujar Rizvi.
Pada hari pertama berpuasa, dirinya masih berpesta dan minum alkohol, tetapi perilaku perlahan mulai berubah. Bulan puasa yang penuh pantangan itu ternyata mampu meredakan ego Rizvi dan membuat dirinya bersyukur.
Baca Juga: Cerita Bella Saphira Memilih Menjadi Mualaf: Ditentang Keluarga, Biarlah Jadi Urusan Saya dengan Sang Khalik